Posted by: anita susanti | February 17, 2010

Sore yang istimewa

Sore itu aku hanya ditemani putri kecilku. Bermain bersamanya, kemudian rebahan di kasur.
Tiba2 bulir bening menetes dari mataku. Si kecil yang ceria mendadak terdiam tanpa kata…hanya menatapku dan mengelus pipiku.

Terkadang, menjadi seorang yang sangat sensitif sangat tidak menyenangkan. Ku fikir…mungkin ini merupakan konsekwensi dari mencintai semuanya 100%…setiap orang tidak mampu menggantikan yang lainnya. Aku merasakan kerinduan menusuk kalbu…
Sedang apa dia disana??? Aku merindukannya…

Semakin lama, bulir bening mengalir deras. Putri kecil ku terlihat bingung. Dia menatap langit-langit kemudian terucap dari bibir mungilnya “buda nangis”. Maaf sayang…membuatmu salah tingkah 😦
Kemudian dia menatapku lagi dan tangan mungilnya mengusap air mata yang menetes di pipiku. Subhanallah…

Putri kecilku menatap ku dengan sayang kemudian mengelus pipiku dan berkata pelan “sayang”. Sore itu terasa begitu istimewa!
Kemudian dia memelukku, memanggil bunda, dan mencium pipiku.
Alhamdulillah… Terimakasih ya Rabb, karena Kau memberiku putri kecil yang begitu pengertian.

Tiba2 dia keluar dan membawa kembali 2 lembar tisu yang diberikan padaku. Dia tidak berani untuk meminta ASI, sehingga dia memutuskan yang lain “buda, Bilah watin minum susu deco”
Subhanallah…dia begitu memahamiku. Lalu aku beranjak untuk membuatkannya setengah gelas susu dancow dan langsung diminumnya.
Alhamdulillah… Terima kasih sayang… Terima kasih karena kau selalu menemani bunda setiap saat, karena kau selalu menghibur bunda.
Alhamdulillah…karena Kau mengirimkan untkku seorang putri kecil yang lucu, pengertian, dengan banyak hal yang begitu membahagiakan.
Alhamdulillah…sore itu terasa begitu istimewa…


Responses

  1. Berapa hari ngga ketemu sih bund, sampe nangis gitu? πŸ˜€ *piss*

    Hmm sepertinya anak perempuan memang begitu ya, melihat uminya nangis, lantas berusaha ngeneng-enengi.

    Jadi inget Syifa yang ketika boyokku pegel, atau perutku mules, aku mengaduh, lalu dia yang melihatku dengan sergap mencium perut uminya, sambil berkata, “Ola sakit meneh yo. Yo.” Bertanya dan menjawab sendiri dengan anggukan kepala πŸ˜€

    Btw klo menyapih nanti pake teknik nangis aja bund, akhirnya mau kan minum susu dancow πŸ˜€

  2. hehehehe…nek pas sensitif sakdurunge wonge lungo wes nangis mi :p
    Aku kan wonge sensitif bgt…

    Lha nek ra ono alasan nggo nangis, piye le arep nangis??? Ada2 aja πŸ˜€
    Hmm…mungkin memang sudah jadi karakter perempuan kali ya πŸ™‚


Leave a reply to anita susanti Cancel reply

Categories